Sejarah
Singkat Akuntansi Internasional
Akuntansi dimulai
dengan sistem pembukaan berpasangan(double ebtry bookeping) di italia pada abad
ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan dianggap awal penciptaan akuntansi.
Akuntansi internasional dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan
digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda yang
diperkenalkan oleh Luca Pacioli (1447).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
Selain itu model
akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis
di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka
pelaporan sistem Jerman berpengarh di Jepang, Swedia, dan Rusia.
Definisi
Akuntansi Internasional
Pada tahun 1971,
Prof. Thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan
tiga pendekatan berbeda:
1. Sistem universal
2. Pendekatan deskriptif dan informative yang mencakup semua
metode dan standar dari semua negara, dan
3. Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang
ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.
Mereka menamai
dan menjelaskan pendekatan-pendekatan defisional ini, masing-masing sebagai
berikut:
1. Akuntansi Dunia. Dalam kerangka konsep ini, akuntansi
internasional dianggap sebagai suatu sistem universal yang bisa diadopsi oleh
semua negara. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk seluruh
dunia, semacam yang ada di AS, akan dibentuk. Praktik-praktik dan
prinsip-prinsip akan dikembangkan sehingga bisa diterapkan di semua negara.
Konsep ini akan menjadi tujuan akhir dari sistem akuntansi internasional.
2. Akuntansi Internasional. Konsep utama kedua dari istilah
akuntansi internasional melibatkan pendekatan yang deskriptif dan informatif.
Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi semua ragam prinsip,
metode dan standar akuntansi dari semua negara. Konsep ini melibatkan GAAP
masing-masing negara, sehingga akuntan perlu menyadari sejumlah prinsipberbeda
ketika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada prinsip-prinsip universal
atau sempurna yang perlu dibentuk. Kumpulan semua prinsip, metode dan standar
dari semua negara akan disebut sebagai sistem akuntansi internasional.
Perbedaan-perbedaan ini muncul karena perbedaan-perbedaan dalam geografis,
pengaruh social, ekonomi, politik, dan hukum.
3. Akuntansi Bagi Perusahaan Anak di Luar Negri. Konsep utama
ketiga yang bisa diaplikasikan ke “akuntansi internasional” mengacu kepada
praktik-praktik akuntansi perusahaan induk dan perusahaan anak-nya di luar
negeri. Acuan atas negara tertentu atau tempat domisili perusahaan diperlukan
dalam konsep ini agar pelaporan keuangan internasional efektif. Kepentingan akuntan
yang utama adalah translasi dan penyesuaian laporan keuangan anak perusahaan.
Masalah-masalah akuntansi yang berbeda akan timbul dan prinsip-prinsip
akuntansi yang berbeda harus diikuti tergantung negara mana yang digunakan
sebagai acuan bagi translasi dan penyesuaian.
Adapun tujuan dari adanya akuntansi
internasional adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set
standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipamahi dan dapat
diterapkan yang mewajibkan infromasi yang berkualitas tinggi, transaparan, dan
dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk
membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam
membuat keputusan ekonomi.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-stnadar
yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan
Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke
arah solusi berkualitas tinggi.
4. Untuk membantu dan memudahkan bisnis atau usaha antar
Negara-negara di dunia.
5. Membantu perekonomian dunia ke arah yang lebih baik.
Manfaat
Akuntansi Internasional
Manfaat Akuntansi
Internasional yaitu untuk membangun suatu standar dan struktur akuntansi
internasional dimana hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
maupun keadaan, yang dimaksudkan untuk membantu mereka yang ingin membangun
sistem pengendalian universal dengan tujuan membatasi aktivitas
perusahaan-perusahaan multinasional yang ada di masing-masing Negara.
Pentingnya
Mempelajari Akuntansi Internasional
Adanya sejumlah
faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus
hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi
seiring kemajuan teknologi informasi.
Beberapa hal
sudut pandang tersebut antara lain :
1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian nasional terhadap arus modal
3. Valuta asing
4. Investasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan
pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi informasi
Konsep dari
akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi
internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di
dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam
akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik
akuntansi dari masing-masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik
akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan
pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai
akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori
akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut
:
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing
teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah kerangka
kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat
argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
Iqbal, Melcher dan
Elmallah mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk
transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara –
negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Suatu perusahaan
mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan
kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai
penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestik
mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan –
kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan
investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing.
Jika pembeli
diminta untuk memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya,
ada kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah
diinterpretasikan, mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur
akkuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan
yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau
kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan
menginterpretasikan informasi finansial tersebut.
Opini:
Saya setuju dengan tulisan di atas, karena di era
globalisasi ini dan apalagi dengan adanya masyarakat ekonomi asean (MEA) yang
sudah berlaku di Indonesia, Akuntansi Internasional itu sangatlah penting
karena yang sudah disebutkan di tulisan di atas bahwa perusahaan sekarang ini
banyak melakukan transaksi ekspor maupun impor. Kemajuan teknologi juga yang
mengharuskan kita perlu untuk mengetahui akuntansi internasional.
Sumber: